Translate

Minggu, 23 September 2012

Beternak Ayam Buras

Beternak Ayam Buras

PENDAHULUAN

Ayam buras atau ayam kampung merupakan ternak unggas yang paling banyak dipelihara dipedesaan. Keberadaan ayam buras sebagai penghasil telur dan daging serta pendapatan keluarga, memiliki fungsi strategi dalam pemenuhan pangan dan gizi masyarakat petani.

Memelihara ayam buras sebenarnya tidak terlalu sulit, sebab tidak memerlukan teknologi rumit. Untuk mengembangbiakan ayam buras hanya membutuhkan ketekunan dan kesungguhan dalam memelihara yaitu dengan penerapan Pasca usaha Peternakan yaitu pakan, pengendalian penyakit dan tatalaksana serta pengolahan / perkembangbiakan. Ayam buras memiliki peluang tinggi, sangat mudah dipasarkan dengan harga yang cukup tinggi. Oleh karena itu, ayam harus dikelola dengan prinsip usaha tani yang baik dan memberikan keuntungan yang sangat memadai bagi petani ternak.

 Pemilihan Bibit Ayam Buras

1. Pemilihan anak ayam (DOC) calon bibit
-    tidak cacat kaki, paruh normal, mata jernih, terang dan bulat
-    pergerakan lincah dan sehat, kaki kuat serta berdiri tegak
-    bulu halus dan mengkilat

2.Tanda betina yang baik
-    kepala halus, mata jernih, terang, paruh pendek dan kuat
-    jengger dan pial halus serta tidak keriput
-    badan cukup besar dan perut luas
-    jarak tulang dada dengan tulang belakang ± 4 jari orang dewasa

3.Tanda pejantan yang baik
-    badan kuat dan agak panjang
-    sayap kuat dengan buluh-buluh teratur rapi
-    paruh bersih, mata jernih
-    kaki dan kuku bersih, sisik-sisiknya teratur
-    terdapat taji dengan bentuk runcing/bulat seperti agun
 
Perkandangan

Persyaratan kandang :

-    lokasi lebih tinggi dari tanah sekitarnya
-    terpisah dari rumah dengan jarak minimal    15 m
-    lantai kandang dibuat lebih tinggi minimal 50 cm dari sekitarnya
-    lingkungan kandang selalu kering dan bersih serta jauh dari tempat pembuangan limbah
-    kandang dibuat dari bahan mudah dibersihkan dan berasal dari lokasi setempat
-    pertukaran udara baik dari sinar matahari cukup
-    kandang dilengkapi dengan peralatan seperti bertengger

Bentuk/jenis kandang :

a. Kandang battery yaitu khusus untuk memelihara ayam petelur, dengan ukuran perkotak/1 ekor induk :
-    panjang 35 cm, lebar 20 cm, tinggi 40 cm

b.Kandang postal :
Berbentuk bangunan dengan ukuran
-    anak           : 25 – 28 ekor/m
-    dara           : 16 ekor/m2
-    dewasa      : 6 ekor/m2

c. Kandang berpagar/jaringan
Kandang berpagar/jaringan merupakan kandang sederhana dengan halaman tempat ayam dilepas, dikelilingi/dipagar dengan jaringan dari plastic atau bekas jala ikan. Tinggi 2,5 – 3 m, luas halaman disesuaikan dengan kebutuhan

Pakan Ayam Buras
 
Pakan ayam buras merupakan hal penting dalam melangsungkan kehidupan ayam buras

I.       Kebutuhan zat makanan
-    anak ayam    : 17% protein, 2.700 k.kal/kg
-    dara/dewasa : 14% protein, 2.900 k.kal/kg

II.    Formula pakan ayam buras

1.Formula peternak

a. Formula 1
-    ayam buras diberikan pakan jadi ayam ras petelur ditambah dengan hijauan

b.Formula 2
-    konsentrat ayam ras petelur : 10%
-    jagung : 40%
-    bekatul : 30%
-    tepung ikan : 10%
-    grit : 5%
-    hijauan : 5%

c. Formula 3
-    konsentrat ayam ras petelur : 8
-    jagung : 20%
-    bekatul : 60%
-    grit : 2%
-    hijauan : 10%

d. Formula 4

Khusus periode grower dan layer      setiap 55 kg pakan
-    konsentrat ayam ras petelur : 12%
-    jagung giling : 15 kg
-    dedak halus : 25 kg
-    grit : 1 kg
-    mineral B 12 : 1 kg
-    tepung ikan : 1 kg
-    ditambah hijauan secara tidak terbatas

 Tata Laksana Reproduksi

Produksi utama yang diharapkan dari ternak ayam adalah daging dan telur, sedangkan hasil sampingnya berupa bulu dan kotorannya

 Agar jarak waktu bertelur tidak terlalu lama dan teratur, sebaiknya :
-    anak ayam di sapih sedini mungkin
-    ayam dimandikan sejak menunjukkan tanda-tanda mengeram, agar ayam tidak mengeram dan       bertelur kembali
-    sex ratio 1 : 8 – 10 (1 jantan dengan 8 – 10 betina)
-    induk untuk bibit berumur 8 – 18 bulan, demikian juga pejantannya
-   untuk maksud pengembangan, dari 13 butir telur yang dihasilkan seekor induk, 10 butir diteteskan dan 3 butir sisanya dikonsumsi

Pengendalian Penyakit

 Penyakit yang sering menyerang ayam buras adalah tetelo, cacar ayam, snot, berak darah, cacingan dan lain-lain.

 Diantara penyakit tersebut, maka ND (tetelo) merupakan penyakit yang menimbulkan kerugian yang lebih tinggi dengan kematian 90 – 100%.

Adapun cara pencegahannya yaitu dengan melaksanakan vaksinasi ND dengan jadwal sebagai berikut :

No.
Umur Ayam
Jenis Vaksin
Cara Vaksin
1.
1-3 hari
Strain F.
Tetes mata
2.
3 minggu
Strain F.
Tetes mata
3.
3 bulan
Strain K.
Suntik
4.
Diulang 3 bulan sekali
Strain K.
Suntikan
  
Informasi lebih lanjut hubungi
DINAS PETERNAKAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KARANGASEM
Jl. Ngurah Rai No. 61 Telp. (0363) 21160,Fax. (0363)21035
AMLAPURA 80811

Tidak ada komentar:

Posting Komentar