Translate

Senin, 24 September 2012

Biogas


PENDAHULUAN
 
Permintaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baik itu untuk keperluan industri, transportasi dan rumah tangga dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menyebabkan ketersediaan bahan bakar menjadi terbatas, atau harga menjadi melambung. Terkait dengan masalah tersebut, salah satu kebijakan pemerintah ialah rencana pengurangan penggunaan bahan bakar minyak tanah untuk keperluan rumah tangga.

Sejalan dengan hal itu pemerintah juga mendorong upaya-upaya untuk penggunaan sumber-sumber energi alternatif lainnya yang dianggap layak di lihat dari segi teknis, ekonomis, dan lingkungan, apakah itu berupa biofuel, biogas/gas bio, briket arang dan lain sebagainya. Sumber energi alternatif telah banyak ditemukan sebagai pengganti bahan bakar minyak, salah satunya adalah biogas.

Potensi Biogas
Potensi pengembangan biogas di Kabupaten Karangasem mempunyai prospek yang sangat besar dikarenakan populasi ternak khususnya ternak sapi Bali populasinya paling banyak di Propinsi Bali. Bila dikaitkan dengan efektifitas dan pola pemeliharaan maka ternak yang dipelihara secara kelompok dan dikandangkan akan menjadi paling efektif dapat dikelola sebagai penghasil biogas dan pupuk organik.

Sasaran

Sasaran penerapan pengembangan biogas :
-    peternak yang berkelompok dalam satu kawasan
-    peternak yang sudah mempunyai kandang kelompok
-   peternak yang individual yang mempunyai populasi ternak lebih dari 5 ekor (untuk ternak ruminansia)

Proses Produksi Biogas

Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas.

Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga

Spesifikasi Teknis :
1.      volume reaktor (plastik) : 4.000 liter
2.      volume penampung gas (plastik) : 2.500 liter
3.      kompor Biogas : 1 buah
4.      drum pengaduk bahan : 1 buah
5.      pengaman gas : 1 buah
6.      selang saluran gas : ± 10 m
7.      kebutuhan bahan baku : kotoran ternak dari 2-3 ekor sapi/kerbau
8.      biogas yang dihasilkan 4 m per hari (setara dengan 2,5 liter minyak tanah)

Persiapan Pemasangan Reaktor Biogas

1.      Pembuatan lubang reaktor, panjang = 4 m, lebar = 1,1 m, dalam = 1,2 m
2.      Pembuatan meja tabung plastik penampung gas : (diamter 1,2 m) panjang = 3 m, lebar = 1,2 m
3.      Kotoran sapi (fases) awal sebanyak 100 karung kantong semen atau karung seukurannya (100 kantong semen = 2000 lt). Persiapan awal ini untuk mempercepat produksi gas yang siap untuk digunakan (dinyalakan)
4.      Drum untuk tempat pencampuran kotoran (fases) dengan air (1 : 1) ; 1 buah (200 liter)
5.      Karung untuk tempat sisa kotoran dari proses produksi biogas
6.      Kayu atau bambu untuk pagar, supaya reaktor aman dari gangguan ternak atau lainnya
7.      Terpal dan bahan lainnya untuk atap reaktor supaya terhindar dari hujan atau material yang jatuh dari atas.

Proses Pembuatan Biogas

1.      Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1 : 1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan ke dalam digester

2.      Mengalirkan lumpur ke dalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran gas yang ada di atas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada di dalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh

3.      Melakukan penambahan stater (banyak dijual dipasaran). Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi

4.      Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala

5.      Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti kotoran sapi. Selanjutnya, degister terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinyu sehingga dihasilkan biogas yang optimal

Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan untuk memasak juga mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui

Mekanisme Penggunaan Alat

Cara menggunakan kompor biogas
-          buka kran gas yang mengalir ke kompor dengan perlahan
-          nyalakan api dengan korek api sampai menyala normal
-          aturlah nyala api sesuai dengan kebutuhan
-          matikan kran gas jika sudah selesai masak
-          pastikan kran gas sudah tertutup dan aman


Informasi lebih lanjut hubungi :
DINAS PETERNAKAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KARANGASEM
Jl. Ngurah Rai No. 61 Telp. (0363) 21160, Fax. (0363)21035
AMLAPURA  80811

Tidak ada komentar:

Posting Komentar