PENDAHULUAN
Babi mempunyai peranan penting bagi masyarakat
baik sebagai sumber penghasil protein hewani, maupun sebagai sumber pendapatan,
lapangan kerja, sumber pupuk. Babi akan dapat berproduksi tinggi apabila
dipelihara dengan baik. Di samping itu ternak babi tidak bisa dipisahkan dengan
masyarakat Bali khususnya yang beragama Hindu
karena babi merupakan salah satu sarana yang tidak bisa terlepas dalam kegiatan
upacara baik keagamaan maupun adat.
Oleh karena itu pengembangan ternak babi sudah
biasa dipelihara oleh masyarakat di Bali sejak
dulu, namun sistem pemeliharaannya yang perlu dibenahi ke sistem yang intensif
dan lebih produktif.
Pemilihan Bibit
a) Syarat-syarat babi bibit :
- sehat, lincah, aktif bergerak
- tidak cacat, moncong cukup panjang, dan bulu
halus
- tubuh harmonis, badan cukup panjang
- betina pilih yang memiliki putting susu 12-14
buah dengan jarak yang sama
- keturunan dari induk banyak anak
- bila jantan pilih yang memiliki buah pelir sama
besar
b) Syarat-syarat babi potong :
- tampak sehat, lincah dan aktif
- tidak cacat dengan bulu halus dan mengkilat
- badannya cukup panjang
- nafsu makan baik
Perkandangan
Syarat-syarat
kandang :
-
cukup mendapat sinar matahari
pagi, mempunyai ventilasi udara yang baik
-
mempunyai sistem pembuangan
kotoran yang lancar, untuk itu lantai kandang harus dibuat miring rata-rata air
-
lantai sebaiknya dibuat dari
semen/beton agar mudah membersihkan
-
atap kandang bisa dibuat dari
asbes, genteng, alang-alang atau seng, kalau menggunakan seng, cucurannya
tinggi ± 2 ¼ m dari tanah
-
tempat pakan dan minum
disesuaikan dengan besarnya babi
-
luas kandang disesuaikan dengan
keadaan dan model kandang
-
tinggi tembok kandang jangan
terlalu tinggi, ini akan berpengaruh terhadap sirkulasi, kelembaban dan suhu
dalam kandang
-
kandang induk/beranak dengan
ukuran 2,5 x 2 m per ekor
-
kandang jantan 3 x 2 m
-
kandang penggemukan 3 x 3 m per
10 ekor
Pakan
Pakan merupakan
pengeluaran yang paling tinggi ± 60 – 70% dari biaya produksi. Makanan yang
dapat diberikan :
·
makanan jadi/produksi pabrik
·
makanan mencampur sendiri :
-
konsentrat : 10%
-
dedak : 60%
-
polar : 20%
-
hijauan : 10%
-
mineral : 1%
Pemeliharaan
1.
Babi Betina Induk
- Ciri-ciri induk birahi
-
babi nampak gelisah,
berteriak-teriak, menaiki temannya
-
kalau punggungnya dipegang akan
diam
-
alat kelamin bengkak
-
nafsu makan berkurang
- Cara mengawinkan
-
babi betina digiring ke kandang
pejantan
-
biarkan betina bersama pejantan
sampai beberapa saat sampai mereka mau kawin, kalau tidak memiliki pejantan
maka bisa menyewa dan dibawa ke kandang betina, atau dengan kawin suntik/inseminasi
buatan (IB)
- Ciri-ciri induk yang akan melahirkan
-
puting susu bengkak dan kalau
dipijat keluar air susu
-
alat kelamin membengkak
-
mengumpulkan sarang dan gelisah
-
nafsu makan berkurang
Kalau babi sudah menunjukkan gejala-gejala tersebut supaya
membersihkan kandang melahirkan dan tempat anak dengan menyemprotkan
desinfektan, setelah kering diisi dengan jerami kering, dan disiapkan lampu
pemanas
2.
Babi Jantan
-
babi calon pejantan dapat
dipakai memacek pada umur 8 bulan, kalau pertumbuhannya bagus pada taraf awal
sebaiknya dipakai 1 – 2 kali seminggu
-
anak babi pejantan yang tidak
dipakai calon pejantan dikebiri umur 3 minggu, kalau pertumbuhan lambat bisa
umur 4 minggu
-
kalau mengebiri jangan pada
waktu siang hari untuk menghindari terjadi perdarahan yang banyak
-
babi Landrace sering terjadi
usus masuk ke scrotum, kalau dikebiri usus bisa keluar, ini perlu dijarit
dengan alat khusus, tanpa diadakan penjaritan babi bisa mati karena usus akan
terurai keluar
Kesehatan
Upaya pencegahan
penyakit antara lain :
-
vaksinasi SE setiap 6 bulan
secara teratur
-
vaksinasi GB babi
-
kandang selalu dibersihkan
setiap har 2 x sehari
-
setiap 7 hari sekali diadakan
desinfektan
-
khusus kandang induk yang
sedang beranak, kalau menyiram kandang sebaiknya pada waktu cukup sinar (siang
hari) supaya cepat kering dan pada waktu musim hujan sebaiknya kotoran di sekop
saja kemudian di sapu supaya lantai kandang selalu dalam keadaan kering dan
hangat
-
perhatikan kotorannya apakah
ada mencret atau kotoran yang keras
Pengenalan
penyakit yaitu dengan mengetahui ciri-cirinya :
-
nafsu makan berkurang
-
bulu kering, kusam, suhu tubuh
tinggi
-
serta ciri-ciri lain sesuai
dengan jenis penyakitnya
Jenis-jenis
penyakit yang sering menyerang babi adalah :
-
penyakit SE
-
mencret / diare dan lain-lain
Untuk mengetahui
ternak lebih dini terserang penyakit :
-
amati ternak pada waktu memberi
makan atau malam hari apakah ternak ada suara ngorok/tidak
-
perhatikan kotorannya apakah
ada mencret atau kotoran yang keras
- dalam memberikan pakan sebaiknya
pemberian ditakar, kemudian amati tempat pakanada sisa/tidak, kalau habis
berarti normal, kalau ada sisa kemungkinan di antara babi kita ada yang sakit
atau pakan tersebut sudah tidak baik (basi atau jamuran atau tercampur benda
lain)
Informasi lebih lanjut hubungi :
DINAS PETERNAKAN,
KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KARANGASEM
Jl. Ngurah Rai No. 61 Telp. (0363) 21160, Fax (0363)21035
Email : dinasdpkp@yahoo.com
AMLAPURA 80811
Tidak ada komentar:
Posting Komentar