PENDAHULUAN
Sejalan dengan hal itu pemerintah juga mendorong upaya-upaya untuk penggunaan sumber-sumber energi alternatif lainnya yang dianggap layak di lihat dari segi teknis, ekonomis, dan lingkungan, apakah itu berupa biofuel, biogas/gas bio, briket arang dan lain sebagainya. Sumber energi alternatif telah banyak ditemukan sebagai pengganti bahan bakar minyak, salah satunya adalah biogas.
Potensi Biogas
Potensi pengembangan biogas di Kabupaten
Karangasem mempunyai prospek yang sangat besar dikarenakan populasi ternak
khususnya ternak sapi Bali populasinya paling banyak di Propinsi
Sasaran
Sasaran penerapan pengembangan biogas :
- peternak yang berkelompok dalam satu kawasan
- peternak yang sudah mempunyai kandang kelompok
- peternak yang individual yang mempunyai
populasi ternak lebih dari 5 ekor (untuk ternak ruminansia)
Proses Produksi Biogas
Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas.
Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga
Spesifikasi Teknis :
1. volume reaktor (plastik) : 4.000 liter
2. volume penampung gas (plastik) : 2.500 liter
3. kompor Biogas : 1 buah
4. drum pengaduk bahan : 1 buah
5. pengaman gas : 1 buah
6. selang saluran gas : ± 10 m
7. kebutuhan bahan baku : kotoran ternak dari 2-3 ekor sapi/kerbau
8. biogas yang dihasilkan 4 m per hari (setara
dengan 2,5 liter minyak tanah)
Persiapan Pemasangan Reaktor
Biogas
1. Pembuatan lubang reaktor, panjang = 4 m, lebar
= 1,1 m, dalam = 1,2 m
2. Pembuatan meja tabung plastik penampung gas :
(diamter 1,2 m) panjang = 3 m, lebar = 1,2 m
3. Kotoran sapi (fases) awal sebanyak 100 karung
kantong semen atau karung seukurannya (100 kantong semen = 2000 lt). Persiapan
awal ini untuk mempercepat produksi gas yang siap untuk digunakan (dinyalakan)
4. Drum untuk tempat pencampuran kotoran (fases)
dengan air (1 : 1) ; 1 buah (200 liter)
5. Karung untuk tempat sisa kotoran dari proses
produksi biogas
6. Kayu atau bambu untuk pagar, supaya reaktor
aman dari gangguan ternak atau lainnya
7. Terpal dan bahan lainnya untuk atap reaktor
supaya terhindar dari hujan atau material yang jatuh dari atas.
Proses Pembuatan Biogas
1. Mencampur kotoran sapi dengan air sampai
terbentuk lumpur dengan perbandingan 1 : 1 pada bak penampung sementara. Bentuk
lumpur akan mempermudah pemasukan ke dalam digester
2. Mengalirkan lumpur ke dalam digester melalui
lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran gas yang ada di atas digester
dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada di dalam digester terdesak
keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah
yang banyak sampai digester penuh
3. Melakukan penambahan stater (banyak dijual
dipasaran). Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses
fermentasi
4. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1
sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada
hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2
mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka
biogas akan menyala
5. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan
untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14
ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas
ini tidak berbau seperti kotoran sapi. Selanjutnya, degister terus diisi lumpur
kotoran sapi secara kontinyu sehingga dihasilkan biogas yang optimal
Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan
untuk memasak juga mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik
padat dan pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi
ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa
diperbaharui
Mekanisme Penggunaan Alat
Cara menggunakan kompor biogas
-
buka kran
gas yang mengalir ke kompor dengan perlahan
-
nyalakan
api dengan korek api sampai menyala normal
-
aturlah
nyala api sesuai dengan kebutuhan
-
matikan kran gas jika sudah
selesai masak
-
pastikan kran gas sudah
tertutup dan aman
Informasi lebih lanjut hubungi :
DINAS PETERNAKAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KARANGASEM
Jl. Ngurah Rai No. 61 Telp. (0363) 21160, Fax. (0363)21035
Email : dinasdpkp@yahoo.com
AMLAPURA 80811
Tidak ada komentar:
Posting Komentar