PENDAHULUAN
Itik merupakan salah satu ternak unggulan utama
setelah sapi potong, yang dikembangkan di Indonesia sebagai sumber protein
bagi masyarakat. Berdasarkan nilai gizi yang dikandung, daging itik merupakan
salah satu komponen pendukung upaya swasembada daging di Bali .
Namun demikian peranan itik sebagai sumber protein merupakan prioritas kedua
dibandingkan sebagai sarana upacara keagamaan di Bali .
Hampir satu juta ekor itik hidup dibutuhkan
oleh masyarakat setiap 6 bulan untuk mendukung aktivitas keagamaan yang rutin
di Bali . Namun jumlah populasi itik yang
tersedia per tahun tercatat sekitar 500-900 ribu ekor. Jumlah tersebut masih
jauh dari kebutuhan rutin yang ada, sehingga pemenuhan kebutuhan itik tersebut,
masih didatangkan dari luar Bali . Untuk
mengantisipasi pemenuhan kebutuhan tersebut diperlukan pemeliharaan secara
intensif.
Perkandangan
Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu :
1. kandang untuk anak itik (DOD) ada masa stater bisa
disebut juga kandang box, dengan ukuran
1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD
2.kandang brower (untuk itik remaja) disebut
model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
3.kandang layer (untuk itik masa bertelur)
modelnya berupa kandang baterei (1 atau 2 ekor dalam 1 kotak) dan bisa juga
kandang lokasi (kelompok) dengan ukuran kandang 3 x 2 m untuk 30 ekor itik
dewasa
Kondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana
asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat pakan, tempat minum
dan mungkin perlengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam manajemen
Pembibitan
1.Pemilihan bibit dan calon induk
Pemilihan bibit ada 3 (tiga) cara :
- membeli telur tetas dari induk itik yang
dijamin keunggulannya
- memelihara induk itik yaitu pejantan + betina
itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakkannya pada mentok,
ayam atau mesin tetas
- membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang
sudah dikenal mutunya. Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit)
dengan warna bulu kuning mengkilap
2.Perawatan bibit dan calon induk
- Perawatan bibit
Bibit yang baru saja tiba dari pembibitan,
hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya
sebagai berikut : bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan)
yang telah dipersiapkan sebelumnya. Hal yang perlu diperhatikan dalam brooder
adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik sebesar secara merata,
kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum
sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu
ditambah vitamin/mineral
-
Perawatan calon induk
Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur
konsumsi dan induk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja,
perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan
dengan perbandingan 1 jantan untuk 5-6 ekor betina
Reproduksi dan Perkawinan
Reproduksi atau
perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi
dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam
yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating
(perkawinan itik secara alami)
Pemeliharaan
1.
Sanitasi dan Tindakan Preventif
Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan
tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk
mewaspadai timbulnya penyakit
2.
Pengontrol Penyakit
Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat
dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.
3.
Pemberian Pakan
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase stater (umur 0-8
minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara
praktisnya) dengan kode masing-masing fase.
Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu :
-
umur 0-16 hari diberikan pada
tempat pakan datar (tray feeder)
-
umur 16-21 hari diberikan
dengan tray feeder dan sebaran di lantai
-
umur 21 hari sampai 18 minggu
disebar dilantai
- umur 18 minggu – 72 minggu, ada
dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan
permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian
pakan itik secara ad libitum (terus menerus). Dalam hal pakan itik secara ad
libitum, untuk menghemat pakan, biaya, baik tempat ransom sendiri yang biasa
diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang,
bungkil feed suplemen.
Pemberian minum itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
-
umur 0-7 hari, untuk 3 hari
pertama air minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk
anak ayam
- umur 7-28 hari, tempat minum
dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (secara terus
menerus)
- umur 28 hari – afkir, tempat
minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10
cm untuk 200 – 300 ekor. Tiap hari dibersihkan
4.
Pemeliharaan Kandang
Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar
produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada
Hama dan Penyakit
Adapun jenis
penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah :
1.
Penyakit Duck Cholera
Penyebab : bakteri
Pasteurela avicida
Gejala : mencret,
lumpuh, tinja kuning kehijauan
Pengendalian : Sanitasi
kandang, pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan
dosis sesuai label obat
2.
Penyakit Salmonellosis
Penyebab : bakteri
typhimurium
Gejala : pernafasan
sesak, mencret
Pengendalian : Sanitasi
yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi
0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan
dengan label obat
Manfaat
1.
Untuk usaha ekonomi kerakyatan
mandiri
2.
Untuk mendapatkan telur itik
konsumsi, daging dan juga pembibitan ternak itik
3.
Kotorannya bisa sebagai pupuk
tanaman pangan/palawija
4.
Sebagai pengisi kegiatan dimasa
pension
5.
Untuk mencerdaskan bangsa
melalui penyediaan gizi masyarakat
Informasi lebih lanjut hubungi :
DINAS PETERNAKAN,
KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KARANGASEM
Jl. Ngurah Rai No. 61 Telp. (0366) 21160, Fax. (0363) 21035
Email : dinasdpkp@yahoo.com
AMLAPURA 80811
Tidak ada komentar:
Posting Komentar